Pertengahan agustus 2016, negara bagian Skotlandia mencatatkan tonggak sejarah baru dengan memenuhi semua kebutuhan listrik hariannya dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Walaupun hanya sehari, keberhasilan ini menambah keyakinan bahwa Skotlandia bisa mengandalkan energi terbarukan untuk memenuhi 100 persen kebutuhan energinya. Sebab, potensi energi terbarukan lainnya masih belum digarap secara maksimal. Salah satu potensi yang besar adalah energi pasang surut air laut (Pembangkit Listrik Tenaga Tidal/PLTT).
Pemerintah otonomi Skotlandia mencanangkan, pada 2020, semua daerah di wilayahnya harus memenuhi listriknya dari energi terbarukan. Ini akan menjadi kejutan bagi dunia, sebab Skotlandia dikenal sebagai salah satu negara penghasil minyak dan gas terbesar di Eropa. Berdasarkan data wikipedia, kontribusi minyak dan gas Skotlandia mencapai 35 miliar ponsterling per tahun. Jika ini terwujud, maka Skotlandia akan dikenal sebagai negara penghasil minyak dan gas yang memenuhi kebutuhan listriknya tanpa emisi karbon.
Bulan Agustus ini, hembusan angin di Skotlandia terlihat meningkat. Badai dengan angin berkecepatan 60 mil per jam telah memporakporandakan beberapa bagian Skotlandia. Namun, ini berkah bagi PLTB di Skotlandia. Per hari PLTB bisa menghasilkan 39.545 megawatt, padahal kebutuhan harian hanya 2.000 megawatt. Kelebihan listrik ini kemudian diekspor ke jaringan Inggris Raya.
Caranya, Pemerintah Skotlandia akan memaksimalkan energi pasang surut air laut yang saat ini belum termanfaatkan. Diperkirakan, jika aliran air deras di pasang surut di wilayah antara Pentland Firth, Orkney, dan daratan Skotlandia dimanfaatkan maka listrik yang dihasilkan bisa memenuhi setengah kebutuhan Skotlandia. Jika Skotlandia bisa mewujudkan mimpi ini, maka Inggris raya dapat mengurangi jumlah emisi karbon secara drastis.
Kabar gembira dari Skotlandia ini membuat pemerintah Inggris mempertimbangan kebijakan energinya. Perdana Menteri Inggris Theresa Mei memutuskan menunda pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Hinckley sektor Barat Daya Inggris. Berdasarkan laporan pemerintah, harga listrik dari PLTN bisa lebih mahal tiga kali lipat dibandingkan listrik dari energi terbarukan. Seperti diketahui, pembangunan PLTN membutuhkan waktu 10-15 tahun. Dilain pihak, investasi energi terbarukan diprediksi akan terus turun pada 10-15 tahun yang akan datang. Alasan Pemerintah Inggris menunda pembangunan PLTN murni karena alasan komersial.
Langkah ekstrim seperti ini patut ditiru, meskipun tetap harus memperhatikan potensi yang ada. Setiap kebijakan harus dipertimbangkan secara matang dampak untung dan ruginya. Indonesia harusnya bisa berkaca dari kebijakan-kebijakan terobosan seperti ini. Tapi tetap, memperhatikan kepentingan nasional dan tidak boleh meniru secara membabi buta.
Terus Melakukan Peningkatan
Pemerintah Skotlandia sedang memikirkan bagaimana bisa mempertahankan bisa memenuhi kebutuhan energi listriknya dari PLTB. Sebab, ada tren penambahan konsumsi listrik akibat tren baru dari mobil listrik. Pemerintah memutuskan untuk menambah kapasitas PLTB menjadi dua kali dari 9,5 GW tahun 2017 menjadi 17 GW.
Berbagai solusi telah ditawarkan, dan Pemerintah Skotlandia memutuskan melakukan penambahan kapasitas dengan mengganti turbin di PLTB yang saat ini ada dengan turbin yang kapasitasnya lebih besar. Sebab, jumlah PLTB di Skotlandia sudah terlalu banyak sehingga banyak masyarakat yang melakukan penolakan jika ada penambahan turbin. Saat ini,
Skotlandia telah memiliki 281 ijin PLTB di daratan dengan jumlah total PLTB mencapai 3.274 turbin. Skotlandia juga telah menyetujui izin baru investor PLTB. Total eksisting dengan izin baru menjadikan jumlah investor PLTB mejadi 460 proyek dengan total turbin PLTB mecapai 5.609 buah. Banyak pemerhati lingkungan dan keindahan mengkhawatirkan pemandangan alami Skotlandia berubah akibat banyaknya PLTB yang dipasang. Landscape keindahan alami Skotlandia dikhawatirkan berubah menjadi landscape yang dipenuhi oleh landmark PLTB sehingga keindahan alami menjadi rusak.
Peningkatan kapasitas turbin berdampak pada lebih tingginya menara PLTB karena baling-baling nya lebih besar. Beberapa PLTB telah diganti dengan yang kapasitas lebih besar. Bahkan, banyak investor PLTB yang berminat mengganti turbin lama dengan turbin baru yang lebih besar dan tinggi. Turbin raksasa ini juga yang ditentang oleh pemerhati keindahan di Skotlandia karena landmark PLTB semakin lebih jelas.
Untuk menarik investor PLTB agar mau mengganti turbin mereka dengan yang lebih besar, Pemerintah Skotlandia akan memberikan insentif. Pemerintah bersedia melakukan negosiasi ulang bagi investor yang mau melakukan dengan harga yang lebih menguntungkan. Namun, pemerintah mensyaratkan pembangunan harus melibatkan masyarakat. Investor juga diwajibkan memberikan kompensasi kepada masyarakat agar penambahan kapasitas PLTB bisa dijalankan dengan baik, tanpa adanya penolakan.
Pemerintah Skotlandia berharap program peningkatan kapasitas turbin dengan PLTB raksasa bisa dijalankan. Masyarakat diminta memahami permasalahan energi yang dihadapi oleh Pemerintah Skotlandia. Pada tahap awal, PLTB laut (on shore) akan menjadi target utama peningkatan kapasitas. Sebab, penolakan masyarakat terhadap PLTB laut lebih kecil dibandingkan PLTB daratan.
Oleh Ahmad Senoadi
Dari berbagai sumber.
0 comments